
Orang tua merupakan sumber utama anak seharusnya mendapatkan pendidikan seksual, katanya. "Bukannya malah menghindari topik yang sensitif tersebut, karena ternyata hasil survei juga menunjukkan bahwa remaja membahas kegiatan seksualnya dengan teman sebesar 93 persen, disusul dengan membahas dengan pacar (21 persen) baru dengan ibu (10 persen) dan ayah (2 persen)," tambahnya
Zoya menyebut pendidikan seks yang harus diterima anak usia 15-19 tahun adalah pemahaman bahwa kematangan seksual yang telah dialami pada usia tersebut akan bisa membuat mereka untuk hamil atau menghamili perempuan. "Bagi anak lelaki, mereka harus memahami bahwa dorongan seksual itu normal tapi juga harus diajari agar bagaimana cara iseng mereka melepaskan ketegangan seksual seperti menarik tali bra teman sekolahnya itu tidak menjadi pelecehan seksual," ujarnya.
Sedangkan untuk anak perempuan, Zoya meminta agar orang tua untuk mengajarkan mereka kemampuan untuk mengatakan "tidak" dalam kondisi dipaksa oleh pacarnya untuk berhubungan seks. "Dalam pendidikan seks, perlu diajari bagaimana berkata 'tidak' meskipun sudah diajak masuk ke dalam kamar, karena itu akan jadi pemerkosaan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar